FILSUF
BARAT BESERTA LETAK KEDUDUKANNYA
Belajar
filsafat berarti harus mempelajari pikiran para filsuf. Ada banyak sekali
tokoh-tokoh filsafat. Namun dari sekian banyaknya tokoh tidak perlu dihafalkan,
hanya saja perlu dipahami dimana letak kedudukannya. Misalnya saja Thales. Thales
merupakan seorang pemikir idealita yang mengidealkan dari kenyataan. Selanjutnya
ada yang bernama Phytagoras. Phytagoras berusaha untuk membuktikan rumus-rumus.
Jikalau menjadi seorang guru, ketika ada filsafat dan ada rumus seperti itu tau
posisinya bahwa Phytagoras itu mempunyai ideal dan mempunyai konsep. Ideal dan
konsep ada di atas, selain itu juga ada pikiran, logika, sampai spiritual, dan
begitu seterusnya.
Spiritual
pasti determin. Lalu determin seperti apa? Misalnya ada sebuah benda yag
awalnya belum terlihat sifat determinannya. Lalu dikaitan pada sebuah kawat
yang tidak begitu kuat, sehingga mudah jatuh. Suatu ketika ada mobil lewat dan
sekelilingnya pun bergetar sehingga menyebabkan benda yang dikaitkan pada kawat
tersebut jatuh dan menimpa benda satunya yang berada di bawah. Maka yang berada
di atas determinin terhadap benda yag di bawah. Determinin sama halnya dengan
menimpa, yaitu jatuhnya suatu sifat terhadap sifat yang lainnya. Sedangkan
dalam hal ini spiritualis pastilah sebuah dogma sehingga pasti merupakan
determin.
Dunia
ini terbelah menjadi dua bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas
yaitu langit dan bagian bawah yaitu bumi. Misalnya saj Tuhan. Sekali Tuhan
tetap Tuhan. Allah tidak akan mengalami perubahan. Dari awal sampai akhir aka
tetap sama. semakin ke atas semakin kecil jumlahnya, maka semakin mengerucut
menjadi satu. Yang di atas pasti mono dan yang di bawah pasti plural. Jika bicara
pluralitas maka bicara tentang ralita. Sama halnya dengan realita Indonesia
yaitu pluralism.
Selain
itu juga ada filsuf yang bernama Protagoras yang memiliki aliran relativism. Dalam
keterangannya dijelaskan bahwa ada seorang filsuf yang mengalami perubahan. Pada
awalnya ia realis, namun perkembangan hidupnya menjadi idealis. Tau dari mana
sih hal tersebut? tentunya dari buku-buku yang telah ia tuliskan, sehingga
dapat diketahui bahwa ada juga filsuf yang tidak konsisten. Filsafat merupakan
pusat. Jika materialis itu yang benar berasal di dalam materi. Jika seorang
idealis yang benar itu ada di dirinya sendiri. Jika seorang moralis yang benar
itu yang morel. Sedangkan seorang theis yang maha benar adalah Tuhan. Berbeda lagi
dengan herakritos bahwa yang benar itu yang berubah.
Komunis
merupakan cikal bakal dari atheis dan materialis. Atheis yaitu tidak percaya
dengan adanya Tuhan yag mengarah pada sifat materialis dimana kebenarannya
berada pada materi. Ia menggunakan prinsip-prinsip materi untuk bergaul, untuk
membangun masyarakat, untuk membangun dunia, dan untuk membangun negara. Contoh,
es direbus jadi air, direbus jadi uap, dan menghilang, ini adalah seorang
materi. Oleh karena itu benda yang dipanasi bisa berubah bentuk. Hal ini juga
sama jika diterapkan pada masyarakat yang bisa berubah sifatnya jika dipanasi. Misalnya
yang dipanasi komunis, sedangkan komunis itu anti kapitalis. Karena komunis itu
sama rasa, sama sepenanggungan maka komunis berusaha untuk merubah masyarakat dari
kapitalis menuju komunis. Caranya dengan dipanasi. Masyarakatnya dipanasi
dengan cara direbus disini maksudnya dengan cara revolusi, pemberontakan, yang
kapitalis disingkirkan sedangkan yang komunis dihidupkan.
Selanjutnya
ada yang bernama Immanuel Kant yaitu sebagai juru damai dunia bawah dan dunia
atas yang menciptakan dunia baru yaitu dunia kompromistik bahwa tidak cukup
atas saja dan tidak cukup bawah saja. Maka ilmu adalah gabungan antara ideal
dan realita. Dan otomatis gabungan inilah bisa sebagai tokoh baru pendidikan matematika
inovasi. Artinya tidak cuma dalilnya, tidak cuma rumusnya saja yang diajarkan, tetapi
juga harus mengajarkan realitanya yang digali dari budayanya. Jadi imanuel kant
ini sebagai filosofinya yang menciptakan inovasi baru dari pendidikan
matematika.
Ada
aliran lagi yang lainnya seperti Humanis yang berarti pusatnya pada manusia. Ketika
berbicara mengenai humanis maka mengandung arti bahwa disitu Tuhan ada disana. Jadi
humanisme filsafat dengan ideologi berbeda, kalau psikologi humanisme
manusiawi, tapi kalau filsafat humanis itu pusatnya manusia yang berarti ia
tidak berpusat pada Tuhan. Berbeda lagi dengan Pancasila yang pusatnya
monodualis. Mono itu hablumminallahnya spiritualism, sedangkan dualis itu
hablumminannas yaitu berhubungan dengan manusia. Jadi, manusia indonesia filsafatnya
semuanya spiritualis yang berpusat pada Tuhan.
Kemudian
ada yang namanya Utilitarianism. Aliran ini berpusat pada asas manfaat. Jika
suatu negara menyerang negara yang lainnya, maka mereka menganggap bahwa ada
banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penyerangan tersebut. Namun, pada
dasarnya manfaat orang yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Salah satu
pengikut aliran ini yaitu Jeremy Bentham. Tapi Jeremy tidak hanya menganut
utilitarianism saja melainkan ada yang lainnya yaitu hedonism.
Lalu
dilanjutkan lagi dengan filsuf yang lainnya yaitu Susan B. Anthoni yang
memiliki aliran feminist dimana adanya interaksi antar benda, interaksi antar
manusia, interaksi antar pikiran, maka tercepit disitu, wujud dari
memperjuangkan hak jadi fenimisism. Ada lagi filsuf yang bernama Peter
Kropotkin. Ia tidak cuma memiliki aliran anarkis tapi juga komunis. Sehingga ia
mengembangkan komunis dengan cara anarkis. Anarkis artinya kelompok yang satu
dengan yang lainnya saling bertentangan, saling berperang, demikian seterusnya.
Namun perlu diketahui bahwa adanya profokator didalamnya dan profokator
tersebut merupakan seorang filsuf yang melegalkan anarkis tersebut.
Ada
lagi yang bernama Auguste Compte yang menyatakan bahwa dalam membangun dunia
agama tidak boleh dipakai atau agama diletakkan dalam urutan yang paling akhir.
Karena sesuatu yang berhubungan dengan agama tidak logis dan tidak masuk akal. Hal
ini sangat berlawanan dengan Pancasila. Dimana ia menempatkan spiritual pada
urutan yang paling utama. Namun teori Compte ini banyak pengikutnya, hal ini terjadi
ketika perkembangan teknologi yang semakin canggih, seseorang menjadi lupa
dengan kewajiban utamanya yaitu sholat. Mereka sudah mengenal adanya Gadget
yang bisa digunakan untuk mengakses apapun, bisa digunakan sebagai hiburan, dan
lain sebagainya. Hal ini membuat mereka lupa dan terlena, sehingga banyak sekai
yang menjadi pengikut Compte.
Setiap
hari setiap malam Pancasila terus digempur dengan adanya Internet, WA,
Instagram, Youtube, dan aplikasi yang lainnya. Secara habis-habisan diterpa
oleh keadaan yang mana agama hanya diletakkan pada urutan yang paing bawah dan
selalu diakhirnya. Padahal sesungguhnya kekuasaan tertinggi hanyalah kuasa
Allah. Tidak akan ada yang menandinginya. Sehingga perlu diingat bahwa ibadah
yang dilakukan semata-mata untuk mendapatkan kebahagiaan tidak hanya di dunia
tapi juga di akherat. Oleh karena itu, teruslah membaca dan belajar sehingga
kamu tidak lagi terombang ambing oleh keadaan yang bisa memutuskan mana yang
baik dan mana yangtidak baik.
By: Aan Andriani (18709251030)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar