Membangun
Kepribadian dengan Filsafat
Assalamualaikum
Warahmatullah Hiwabarakatuh
Dunia ini berhubungan dengan yang
ada dan yang tidak ada. Ada berarti dapat terlihat oleh mata, terdengar oleh
telinga, dan terdapat dalam pikiran. Banyak hal yang ada dalam pikiran mapun
dalam hati yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Yang ada saja sudah sulit
untuk disebutkan, apalagi yang tidak ada, pasti belum sempat ada dalam pikiran.
Filsafat merupakan olah pikir. Menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan filsafat belum tentu dapat benar-benar
menjawab pertanyaan tersebut. Bisa jadi jawaban yang kita berikan dapat
menzholimi jawaban yang lainnya. Banyak jawaban yang mungkin dapat menjawab
sebuah pertanyaan, tapi bukan berarti jawaban tersebut benar tapi bukan berarti
jawaban tersebut juga salah. Menurut anda jawaban anda sudah benar sehigga anda
tidak mau berpikir lagi, namun hal tersebut belum tentu benar menurut yang
lain.
Sebenar-benarnya manusia yang hidup adalah manusia yang selalu
berpikir. Manusia yang tidak berpikir sama halnya mereka sudah seperti mayat
hidup. Pikiran manusia bisa mengalami kekacauan. Hal ini dikarenakan pikira
manusia sedang mengalami disorientasi.
Filsafat adalah sopan santun. Filsafat adalah kedudukan. Filsafat adalah adab.
Filsafat adalah derajat. Untuk memperolah derajat yang tinggi, maka raihlah
maghfirah, sakina, mawadah, dan warahmah. Hidup harus semangat agar tidak
terancam kematian. Sebenar-benarnya mayat, sudah tidak berfungsi seperti dengan
fungsinya. Itulah keterbatasan manusia. Terjadi goncangan di dalam pikiran itu
tidaklah begitu masalah, tapi janganlah terjadi goncangan di dalam hati.
Sedikit saja ada goncangan di dalam hati itu datangnya dari syaiton/setan.
Setan akan merasa
bahagia jika sudah berhasil menggoncangkan hati manusia. Salah satu wujudnya
yaitu rasa yakin dengan jawaban yang kita tuliskan dalam menjawab tes singkat,
padahal kita juga tidak mengerti namun tetap bisa menuliskannya. Hal ini
membuktikan bahwa kita telah merasa sombong. Sombong karena merasa sudah memahami
dan merasa tahu. Padahal dalam filsafat, ilmu yang paling tinggi adalah dimana
seseorang merasa dia sudah tidak memahami apapun.
Belajar filsafat adalah
membongkar sesuatu yang sudah jelas di dalam pikiran manusia. Kebanyakan
pikiran manusia terperangkap di dalam mitos. Mitos merupakan lawan dari logos.
Logos itu berpikir atau berfilsafat. Sehingga mitos dapat disimpulkan tidak berpikir.
Maka sebenar-benarnya hidup adalah mitos dan logos. Anak
kecil belajar menggunakan mitos dimana mengerjakan sesuatu dimana kita tidak
mengerti. Seperti kita menyuapi anak kecil, bermain dengan anak kecil dan
sebagainya. Anak kecil tidak paham dengan apa yang kita lakukan. Naik ketingkat
spiritual, mitos bukanlah mitos tetapi keyakinan yang harus diterima dalam
yakin kita. Salah ruang dan salah waktu atau mempelajari filsafat
sepenggal-sepenggal bisa berbahaya karena bisa berbeda makna. Jika sudah pasti
justru sulit belajar filsafat, maka belajar.
Kehidupan ini tentu harus dijalani dengan usaha dan
doa. Butuh kesabaran dalam menggapai sebuah keinginan. Sabar itu menyesuaikan
terhadap ruang dan waktu. Jadi menyesuaikan semuanya antara penglihatan,
pemikiran, pendengaran, dan tindakan terhadap ruang dan waktu. Selain itu juga terdapat sifat menerima atau toleran. Kita mempunyai dua arah yaitu arah keluar dan
arah kedalam. Sifat toleran itu adalah mengurangi suatu sifat determinis
terhadap suatu sifat kepada sifat yang lainnya. Sifat determinis merupakan sifat yang menyadari diri
sendiri bahwa tidak semata-mata dikarenakan diriku tetapi diriku itu hanya
sebagian dari sifat-sifat yang ada. Bahwa masa depan saya itu tidak semata-mata
karena diriku tetapi karena diri orang lain dan juga paling penting karena
kuasa Tuhan.
Sebagai seorang manusia
janganlah mudah merasa bangga dengan apa yang sudah dimiliki. Sesungguhnya apa
yang kamu miliki hanya merupakan sedikit dari apa yang ada. Apa yang terjadi di
dunia ini sudah merupakan takdir Tuhan, namun bukan berarti kita tidak
melakukan apapun. Takdir masih bisa dirubah dengan adanya doa dan ikhtiar. Jika
ingin sukses dalam kehidupanmu yang sekarang ataupun yang akan datang maka
berpikirlah. Pikirkan apa yang kamu inginkan, lakukan apa yang kamu pikirkan,
doakan apa yang kamu lakukan, dan doakan apa yang kamu pikirkan. Jangan hanya
berpasrah saja. Menerima takdir begitu saja tanpa melakukan apapun. Jika takdir
buruk terjadi, maka jangan salahkan takdir. Salahkanlah diri sendiri yang sudah
tidak mau berusaha untuk mendapatkan takdir baiknya.
Ingatlah bahwa di atas
langit masih ada langit dan di bawah bumi masih ada bumi. Teruslah belajar
untuk dapat meraih kehidupan yang lebih baik. Sesungguhnya orang yang terbaik
adalah orang yang terus mau berusaha dan berdoa dalam mencapai tujuannya. Kerja
keras yang kita lakukan akan terasa sia-sia jika tidak diiringi dengan doa karena
kita tidak akan bisa meraih kesuksesan tanpa Ridho dari Allah SWT. Mulailah berubah
menjadi lebih baik dari sekarang karena tidak ada kata terlambat untuk sebuah
perubahan yang lebih baik. Semangat, sepakat, dan selamat melakukan perubahan.
Wassalamualaikum Warahmatullah Hiwabarakatuh
By: Aan
Andriani